Cimahi - Danpusdikarmed menerima First Article Sapta Pangrungu dari Kementrian Pertahanan RI di Mako Pusdikarmed. Material FA (First Article) Sapta Pangrungu ini merupakan hasil litbang yang dikembangkan Kemhan RI bekerja sama Dengan PT Langgeng Sejahtera Kreasi Komputasi (LSKK). (Jumat, 18/02/2022)

 


 

 

Dalam kesempatan tersebut Dirbinlitbang Pussenarmed Kolonel Arm I. Hotma Sihombing, S.Sos menyampaikan kepada PT. LSKK perlu adanya Transfer Of Knowledge (TOK), Transfer Of Technology (TOT), Buku petunjuk serta pelatihan operasional FA Sapta Pangrungu ini. Dirbinlitbang Pussenarmed juga menambahkan bahwa saat penerimaan alat tersebut harus dicek dengan betul dan teliti terkait kelengkapan alat utama dan pendukungnya serta berfungsi dengan baik.

“Cek sensor dan fungsi toolnya dengan teliti dan siap operasional.” Ucap Dirbinlitbang.

 

 

Pimpinan PT. LSKK Dr. Ari Setiadi, Phd. berharap ada project kelanjutan sampai tahap produksi massal dan beliau menegaskan akan terus memberikan support apa saja yang dibutuhkan user, Lembaga Pendidikan ataupun Lembaga Kewenangan Teknis (LKT) yaitu Pussenarmed sehingga alat ini bisa terus dikembangkan dan menjadi Alutsista Armed ke depannya. Hal ini karena sudah adanya kerjasama dan kontrak terkait pemanfaatan hasil Litbang ini dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pelatihan dan penggunaan serta tes di Dislaikad.

“Kita siap bantu dan siap dukung jika ada maintenancenya. Kami juga berharap tidak hanya sekedar membuat hasil litbang namun harus sampai goal tahap berikutnya yaitu produksi massal”. Ujar Dr. Ari Setiadi

 

 

 

Danpusdikarmed menambahkan bahwa adanya Mat FA Sapta Pangrungu ini harus ditiingkatkan kembali sesuai dengan kebutuhan jajaran batalyon Armed khususnya Yonarmed kaliber 155 MM yang dinilai cocok dan sesuai dengan kemampuan dan batas kemampuan Mat FA Sapta Pangrungu. Selain itu perlu adanya konsep pelatihan yang berkelanjutan guna tingkatkan profesionalitas prajurit armed. Beliau juga berharap alat ini bisa segera difungsikan di jajaran Satuan Armed bukan sekedar menjadi sampah ke depannya.

“Kami bukan berharap akan kembalinya Yonarmed Observasi namun saya berharap alat ini bisa segera hadir di satuan armed yang kompatibel dan terus melekat di Yonarmed sebagai alat kontra musuh dengan mencari, menganalisa dan menemukan musuh di medan termpur, bukan sekedar hasil litbang yang mengkrak jadi sampah.” Tegas Danpusdikarmed.

Beliau menambahkan juga alat modern dan canggih yang sudah di litbang bisa menyesuaikan dengan Taktik Armed saat ini yang mengusung Hit and Run serta Stelling dalam mendukung Ops Gerilya.

 

 

 

Diakhir perbincangan Danpusdikarmed mengucapkan terima kasih kepada tim litbang Pothan Kemhan RI, Pussenarmed serta PT. LSKK. Beliau berharap anggota Pusdikarmed harus bisa mengoperasionalkan semua alutsista dan perlengkapannya jangan sampai terjadi kembali terkait kontrak pembelian H2000 yang mangkrak. Selain itu, Project HCP yang sudah dilitbangkan harus di kaji ulang dan segera di produksi masal guna kemajuan artileri medan.

 
 

 

   
Share to :
  Facebook WA Twitter